Dipetiknya buah dari pohon pengkhianatan
di kala kehausan di tengah gurun kesetiaan.
Telah diminumnya manis buahnya yang beracun
dan digilasnya benih hidup yang menyertainya.
Ia mati tetapi benih itu terlanjur tumbuh
besar sebagai pohon pengkhianatan baru.
Siapa yang nanti menjadi pemetik pertama?
Sudah terlambat. Setiap kali engkau lewat
Siramlah itu dengan kasihmu. Mungkin belum.
Iklan