AMBANG JENDELA
Duka mengintip
dari luka jendela yang tertutup gorden.
Di langit rumah sakit, pipit bernyanyi.
‘Di bawah matahari
siapa tahan berdiam diri
Dari balik jeruji
siapa lolos dari mimpi?’
Angin adalah udara yang bergerak.
Geraknya memberi, sekaligus mencuri
yang di dalam sekaligus yang di luar.
Layang-layang tersangkut di dahan
Tegang-kendur tali pengikatnya
Begitulah angin masih mempermainkan
Yang sudah terpontang-panting dan terkoyak.
Biarkanlah yang di luar itu, kataku
Biar hujan melipur laramu, katamu
dengan bening, cair, dan tawarnya.
Nafas hujan suka bikin buram kaca.
Meskipun begini meskipun begitu
Ambang jendela tidak turut berduka.
Iklan